Cacar air disebabkan oleh virus varicella zoater dengan kurun waktu 14 hari bagi penderita pertama agar bisa tepapar. Bagi penderita yang memiliki daya tahan tubuh atau imun yang lemah, maka akan berlangsung lama. Dan gejala lebih berat dibanding dengan orang yang berdaya tahan tubuh kuat. Bagi ibu hamil yang menderita cacar air dianggap lebih berhaya karena juga dapat membahayakan keadan janin. Dilansir dari buku Infeksi & Kehamilan (2017) oleh Dr. Ayustawati, PhD, bahwa virus ini dapat menggaanggu janin dan bisa saja menghancurkanya. Hal tersebut disebabkan oleh virus yang bersifat teratogen.
Dengan bahaya yang dapat ditangggung oleh ibu hamil apabila menderita cacar air maka harus baik dalam menjaga kesehatan. Mengingat virus ini juga sangat berdampak pada bayi yang belum lahir atau masih berbentuk janin. Dijelaskan lebih lanjut dalam buku Infeksi & Kehamilan bahwa resiko bayi lahir abnormal mencapai 2 persen dari total ibu hamil yang terifeksi virus cacar air tersebut. Resiko ini akan lebih tinggi terjadi apabila ibu hamil yang terinfeksi virus ini pada usia kandungan di tiga bulan pertama. Ada beberapa faktor yang meningkatkan resiko terjadinya komplikasi cacar air tersebut diantaranya kebiasaan merokok,menderita penyakit tertentu, mengkonsumsi koskiteroid dan daya tahan tubuh lemah. Namun ada beberapa cara untuk mencegah akan terjadinya cacar air pada ibu hamil diantaranya :
- Injeksi Protein
Apabila seseorang telah melakukan kontak langsung dengan penderita cacar air pada masa infektif, seseorang tersebut perpotensi tertular. Dalam kasus ini dokter biasanya memberikan injeksi protein untuk mencegahnya terutama apabila seseorang tersebut kontak langsung dalam kurun waktu 96 jam. Obat pencegahan dengan injeksi protein tertentu dapat diberikan pada orang yang digolongkan beresiko salah satunya ibu hamil.
- Vaksin pencegahan
Secara umum vaksin ini merupakan program nasional yang di peruntukan untuk masyarakat umum. Dalam kasus vaksin cacar hanya direkomendasikan untuk anak usia 12 bulan sampai 12 tahun. Namun vaksin ini tidak direkomendasikan untuk ibu hamil dan menyusui.