Madura yang terkenal dengan karapan sapinya mempunyai baju adat yang berbeda dengan wilayah Jawa timur lainnya. Dulunya Madura bersatu dengan pulau Jawa, hal ini terdapat dalam kitab Nagarakartagama, jadi Madura dan pulau Jawa memiliki komunitas budaya yang sama. Karena pulau Madura terpisah dengan pulau lainnya maka jika kamu ingin menuju Madura bisa melewati beberapa akses jalan yang harus ditempuh. Madura juga terkenal dengan gaya bicaranya yang tegas, blak-blakan dan berani. Berbagai sejarah yang ada di Madura itulah yang menjadi asal usul baju adat madura. Untuk lebih jelasnya mengenai baju adat madura bisa kita simak bersama ulasan berikut ini.
1. Pakaian Adat Madura Laki-laki
Rasanya kita sudah tidak asing lagi dengan baju adat madura ini. Karena kita sering menjumpai baju adat tersebut dikenakan oleh tukang sate yang berasal dari Madura. Tidak hanya itu, baju adat Madura juga sering dipakai untuk melaut, berladang dan upacara adat lainnya. Penggunaan baju adat Madura ini juga tidak memiliki batasan mulai dari anak sampai orang tua.Untuk kaos yang dipakai biasanya berwarna merah putih atau merah hitam.
Sebagai pelengkapnya biasanya menggunakan baju dan celana hitam yang longgar. Pakaian yang biasa digunakan sehari-hari oleh laki-laki ini dinamakan dengan Pesa’an. Selain itu baju ini juga dilengkapi oleh penutup kepala yang berbahan dasar kain, disebut dengan Odheng. Dan sabuk Katemang serta sarung yang bermotif kotak-kotak.
Semua pakaian adat mempunyai filosofis yang dikandung didalamnya, begitu juga dengan baju adat madura ini. Baju longgar yang berwarna hitam ini melambangkan bahwa masyarakat Madura menghargai sebuah kebebasan. Untuk kaosnya yang bermotif belang-belang diartikan sebagai masyarakat Madura yang pemberani, tegas serta pejuang yang tangguh. Berikutnya adalah Odheng yang menunjukkan tingkat kebangsawanan seseorang. Artinya semakin tinggi kelopak Odheng maka semakin tinggi pula derajat kebangsawanannya.
Berdasarkan bentuknya, Odheng terbagi menjadi Odheng Peredhan dan Odheng Tongkosan. Berdasarkan motifnya maka Odheng terbagi menjadi beberapa motif yaitu motif toh biru, dul-cendhul, modang, strojan serta grafik.
Tidak hanaya itu, ikatan Odheng juga memiliki arti filosofis. Jika mengenakan Odheng Peredhan , ujung simpul bagian atas Odheng diplintir ke atas membentuk huruf Alif dalam bahasa Arab. Untuk Odheng tongkosan ujung simpul akan membentuk huruf Alif Lam yang menandakan keesaan Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Madura taat terhadap ajaran agama Islam. Mengingat bahwa sebagian besar penduduk Madura beragama Islam. Untuk aksesoris baju Pesa’an ini sangat beragam. Apabila gelar kebangsawanan semakin tinggi maka akan semakin banyak pula aksesoris yang dikenakan.
2. Pakaian Adat Madura Wanita
Baju adat wanita madura ini mempunya kesan yang sederhana sama halnya dengan baju adat yang dipakai pria. Baju adat wanita ini dinamakan dengan kebaya Rancongan dan baju Aghungan. Kebaya ini biasanya berwarna hijau, biru ataupun merah dan ukurannya pas dengan bentuk tubuh. Ini juga menandakan bahwa wanita yang ada di Madura menghargai bentuk tubuh dan kecantikan.
Selain itu terdapat juga bukti lain yang terdapat dalam filosofis baju kebaya, yaitu sejak masa remaja sering diberi jamu atau ramuan tradisional untuk menunjang kemolekan serta keindahan tubuh para gadis. Mereka mengkonsumsi ramuan tersebut diikuti dengan pantangan makanan yang harus dilakukan dan disertai juga dengan penggunaan penggel.
Kebaya yang dikenakan biasanya mempunyai motif lasem, storjan ataupun tabiruan. Wanita Madura juga mengenakan Odhet atau stagen yang diikatkan di perut. Aksesoris yang dipakai oleh wanita Madura diantaranya hiasan rambut yang dibuat dari emas. Hiasan ini disebut dengan cucuk sisir dan cucuk dinar. Selain itu wanita Madura juga mengenakan penutup kepala yang terbuat dari kain (leng oleng). Tak ketinggalan juga hiasan kalung yang berbentuk rentengan biji jagung yang disebut dengan kalung brondong.untuk kupingnya mengenakan giwang emas yang dinamakan dengan shelter penthol.Untuk hiasan kaki dan tangan juga memakai gelang dan cincin.
Semua aksesoris tersebut membuat wanita tampil lebih cantik. Sedangkan untuk baju adat anak perempuan sama dengan pakaian adat yang dipakai oleh orang dewasa hanya saja mempunyai ukuran lebih kecil
3. Pakaian Adat Madura Modern
Baju adat modern ini sering dipakai oleh orang Madura pada saat festival ataupun acara pesta lainnya. Baju adat Madura terlihat sangat kontras dengan wanitanya yang mengenakan aksesoris dari rambut hingga kaki sehingga memudahkan untuk dikenali.
Untuk kaum laki-laki Madura pakaian adat mereka juga terdapat aksesoris. Namun tidak berbahan emas, hal ini dikarenakan ajaran yang mereka anut ( Islam ) melarang menggunakan emas baik di perhiasan maupun pakaiannya.
Sekarang baju Pesa’an ini tidak hanya digunakan untuk acara adat saja, tetapi penggunaanya sudah luas dikalangan masyarakat. Jika orang Madura berdagang sate maka menggunakan baju Pesa’an. Karena agar mudah mengenali sate madura yang terkenal dengan kelezatannya. Dengan melihat penampilan pedagang sate tersebut maka kita dengan mudah mengenalinya sebagai sate Madura.
Di Madura saja ada baju adat yang mempunyai ciri khas berbeda dari daerah lain. Tentunya di Indonesia juga masih banyak lagi baju adat yang perlu kita jaga kelestariannya. Kita juga bisa menerapkan unsur baju adat Madura ketika memesan jersey di jasa jersey printing, ketika kita ingin memesan baju sebuah komunitas loh.