Rasa mual hingga muntah sering kali terjadi pada wanita hamil. Hal demikian sering kali diungkap oleh banyak orang mengingat katanya pertanda janin dalam perut kuat. Namun, benarkah mual muntah saat hamil pertanda janin kuat? Mari kita telusuri penyebabnya!
Peningkatan Hormon
Perihal muntah dan mual saat hamil tidak mesti dihubungkan dengan kuatnya janin di dalam perut. Karena beberapa ibu hamil ada yang tidak mengalami mual dan muntah. Ada sebuah penyebab khusus kenapa wanita hamil mual dan muntah.
Salah satunya karena meningkatnya hormon dalam tubuh mereka. Di mana hormon yang membuat asam lambung meningkat adalah hormon estrogen. Hormon ini memicu kadar asam lambung sehingga membuat perut anda tidak nyaman.
Hormon progesteron juga sama demikian. Karena sel telur anda dibuahi, maka memicu adanya pergerakan usus di dalam perut yang menjalar ke lambung, hingga kerongkongan. Sehingga timbul rasa mual dan ingin muntah.
Meningkatnya Hormon HCG
Terdapat sebab lain kenapa wanita hamil mual dan muntah. Masih seputar peningkatan hormon, dalam tubuh wanita hamil juga ada kemungkinan kenaikan hormon Human Chorionic Gonadotropin.
Ini adalah hormon yang menyebabkan rasa mual dan muntah, seperti progesteron. Sehingga hormon inilah yang akan membuktikan bahwa seorang wanita positif hamil, melalui tes kehamilan.
Gerakan Alamiah dalam Perut
Sebab lainnya kenapa wanita hamil mual dan muntah karena adanya pergerakan alamiah di dalam perut si ibu. Pergerakan alamiah sebagai tanda kuatnya janin. Sehingga mual dan muntah dianggap hal yang wajar
Selain itu, gerakan alamiah yang diterima oleh ibu merupakan respon terhadap penolakan makanan yang masuk. Bisa jadi karena makanan yang dibutuhkan tidak sesuai dengan keinginan sehingga timbul rasa mual dan muntah.
Meskipun tergolong hal yang wajar, rasa mual dan muntah tidak mengenakan. Kabar gembiranya, sebuah penelitian di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa mual dan muntah saat hamil dapat menurunkan risiko keguguran.
Bahkan diungkapkan pula dalam penelitian tersebut, bahwa wanita hamil di usia kurang dari 24 tahun lebih terkena resiko keguguran lebih tinggi jika tidak alami mual dan muntah.