Cara Hitung Investasi Saham Biar untung 

Salah satu hal penting yang perlu diketahui investor pemula adalah bagaimana cara menghitung laba atas investasi saham itu sendiri. Banyak investor pemula mengejar investasi “karir” dengan berinvestasi dengan cara yang salah. Metode berinvestasi hanya dalam perhitungan laba bersih dari investasi ekuitas tidak sepenuhnya benar. Artikel ini akan membahas beberapa cara menghitung investasi saham biar untung Mengutip dari situs lingkar berita.

Hitung ROI

Cara Menghitung investasi saham supaya untung yang pertama, dengan menghitung modal Kembali atau Return of Investment (ROI).  Investor biasanya menggunakan periode benchmark setiap tahun saat menggunakan ROI untuk menghitung laba atas saham.  Cara ini dinilai lebih efektif dan memudahkan investor melihat pertumbuhan investasinya. Umumnya, rumus ROI dihitung dengan mengurangkan total penjualan dari biaya investasi.

Kemudian bagi hasil pengurangan dengan biaya investasi dan kalikan dengan 100%. Contoh, Ketika seorang investor berinvestasi pada saham sebesar Rp 10 juta dan penghasilan setahun sebesar 15 juta. Maka ROI yang diperoleh adalah: = {(15 juta rupiah – 10 juta rupiah): 10 juta rupiah} x 100% = (5 juta rupiah: 10 juta rupiah) x 100% = 0,5 x 100% = 50%

Compound return

Model lain untuk menghitung hasil investasi saham atau ekuitas adalah Compound return. Apa itu? Compound return merupakan perhitungan di mana keuntungan dari investasi saham diinvestasikan kembali dalam modal awal daripada ditarik oleh investor. Dengan metode investasi ini, investor akan menerima pengembalian nominal yang jauh lebih besar pada tahun berikutnya.

Misalnya, seorang investor berinvestasi pada saham senilai Rp.100 juta dengan Keuntungan 20% dalam satu tahun dan keuntungan yang diterima pada akhir tahun adalah Rp. 20 juta. Jika investor tidak menarik, berarti total modal investasinya adalah Rp. 120 juta. Pada tingkat pengembalian yang sama, keuntungan yang akan diterima investor pada tahun berikutnya akan menjadi berlipat,  total investasi Rp 24 juta akan menjadi 164 juta.

Arithmetic Mean Return

Arithmetic Mean Revenue (AMR) adalah model untuk menghitung pengembalian investasi ekuitas, yang mewakili pengembalian rata-rata normal. Sebelum menghitung imbal hasil tahunan, investor terlebih dahulu perlu mengetahui cara menghitung AMR. Cara menghitung investasi saham yang satu ini sangat sederhana.

Investor cukup membagi pengembalian dengan jumlah tahun yang diinvestasikan. Misalnya, pendapatan dari 2014 hingga 2016 masing-masing adalah 20%, 25% dan 15%. Oleh karena itu, total pendapatan dari tahun-tahun tersebut adalah 60%. Karena AMR dihitung untuk investasi 3 tahun, persentasenya harus dibagi 3 dan pengembalian rata-rata adalah 20%.

Geometric Mean Return

Data yang dibutuhkan untuk menghitung hasil investasi ekuitas dengan Geometric Mean Return tidak jauh berbeda dengan data yang dibutuhkan untuk menghitung dengan menggunakan metode AMR.

Pada contoh poin sebelumnya, tingkat pengembalian dari 2014 hingga 2016 masing-masing adalah 20%, 25% dan 15%. Menggunakan GMR, perhitungannya terlihat seperti ini: = {31 + 20% x 1 + = 25% x (1 + 15%)}-1 = 14,548% Kekuatan rumus ini disesuaikan dengan jumlah tahun yang dihitung.

Rata-rata return dalam satu tahun

Terakhir, ada model untuk menghitung pendapatan tahunan atau pendapatan rata-rata selama satu tahun. Untuk menghitung pendapatan tahunan ini, Anda perlu memastikan bahwa data yang Anda hitung berumur satu tahun. Artinya, jika data yang Anda miliki adalah data investasi selama 11 bulan, Anda tidak dapat menghitungnya. Misalnya, seorang investor menerima 2% dari pengembalian dalam sebulan. Untuk perhitungan 12 bulan dalam setahun, perhitungan pendapatan tahunan dapat dilakukan sebagai berikut: = 1 + 0,0212-1 = 1,268 – 1 = 0,268 = 26,8%.

Nah itulah tadi beberapa cara menghitung investasi saham yang bisa Anda lakukan supaya dapat memprediksi keuntungan, salam profit.