Habitat Burung Cendrawasih

Habitat burung cendrawasih berada di wilayah hutan hujan tropis yang masih asri dengan formasi pepohonan tinggi di sekitarnya. Di habitat aslinya di perhutanan Papua, biasanya burung cendrawasih berada di daerah yang memiliki ketinggian lebih dari 1.400 meter di atas permukaan laut. Hal tersebut cocok dengan apa yang dibutuhkan oleh burung untuk hidup karena memiliki suhu yang pas, formasi pepohonan yang rindang, dan juga sumber makanan yang melimpah. Ia sering hinggap di pohon yang tinggi dan bertengger di pucuknya untuk mencari mangsa ataupun sekedar melihat keadaan di sekitarnya. Burung cendrawasih akan hinggap di pohon besar yang memiliki buah untuk mencari makan. Selain itu, serangga pun menjadi makanan favoritnya dan mudah ditemukan di pohon yang tinggi. Sesekali burung ini akan hinggap di atas tanah untuk mencari buah yang jatuh ataupun serangga tanah.

Di habitat burung cendrawasih yang masih asri, burung ini kerap tinggal berdekatan meski bukan jenis hewan yang suka hidup berkelompok. Kebiasaannya yang suka menyendiri pun membuat burung ini terlihat elegan dan anggun saat sedang bertengger di atas pohon. Burung cendrawasih jantan baru mulai akan mencari pasangan saat musim kawin tiba. Menariknya, meski sudah memiliki pasangan dan masa kawin sudah lewat, sang burung jantan akan kembali terbang menyendiri sembari mencari pasangan lain. Di saat yang bersamaan, setelah proses kupolasi selesai burung betina akan mengerami telurnya dan membesarkan anaknya sendiri. Di habitat aslinya, baik burung jantan dan burung betina pun sering mengeluarkan bunyi bersahut-sahutan sebagai sarana komunikasi sesama burung.

Sebagai negara yang memiliki jumlah burung dan spesies cendrawasih terbanyak di dunia, Indonesia seharusnya bangga dengan predikat tersebut. Akan tetapi kenyataannya sangat bertolak belakang karena perburuan liar kerap dilakukan di pedalaman Papua dan burung cendrawasih banyak ditemukan di pasar gelap. Ini sangat ironis karena di saat yang bersamaan, habitat burung cendrawasih pun mulai dihuni oleh manusia yang melakukan pembabatan hutan untuk lahan pertanian atau pemukiman.