Kenali Ciri Autisme Pada Anak Sejak Dini

Pixabay.com

Memiliki bayi yang mempunyai gangguan spektrum autisme atau autism spectrum disorder (ASD) memang tidaklah mudah. Namun tidak perlu berkecil hati. Dengan pemahaman yang baik, rasa menerima, dan kesabaran yang ekstra, orang tua dan anak penderita autisme dapat hidup dengan lebih baik. Mari kita simak beberapa cara mengatasi autis pada bayi 0-12 bulan yang telah dirangkum di bawah ini.

 

Mengenali ciri dan cara mengatasi autis pada bayi 0-12 bulan

 

Autisme atau autism spectrum disorder (ASD) merupakan masalah perkembangan otak yang menyebabkan terjadinya gangguan perilaku dan batas minat penderitanya. Masalah ini dapat memengaruhi kemampuan penderita dalam berkomunikasi serta berinteraksi dengan orang lain.

 

Umumnya, orang tua baru menyadari jika buah hatinya memiliki gejala autisme saat usia mereka sudah lebih dari dua tahun. Namun sebenarnya gejala autisme sudah bisa dikenali sejak dini. Beberapa ciri bayi Anda mengalami gangguan autisme antara lain wajah tidak ekspresif (datar), tidak melakukan kontak mata, tidak merespon suara, tidak suka disentuh, tidak tertarik dengan permainan, dan tidak mengoceh.

 

Jika si buah hati memiliki ciri-ciri seperti di atas, jangan putus asa. Rasa tidak menerima justru akan membebani diri kita sendiri. Menerima dengan ikhlas atas kondisi buah hati yang demikian bisa membantu menguatkan jiwa kita. Dengan begitu kita bisa hidup berdampingan dan berkembang bersama dengan lebih baik.

 

Membesarkan buah hati yang mengalami gangguan autisme pasti akan lebih banyak menguras energi dan emosi. Bayang-bayang tentang stigma negatif yang melekat pada penderita autisme dan keluarganya bisa menjadi momok yang mengerikan. Untuk itu, kesabaran yang ekstra menjadi kunci keberhasilan kita dalam mendampingi mereka. Jangan malu untuk membuka diri dan saling berbagi dengan para orang tua lain yang mengalami kondisi serupa. Kerja sama dengan anggota keluarga yang lain juga menjadi motivasi yang luar biasa untuk kita.

Kita  bisa mengumpulkan berbagai referensi selalu meng-update infomasi karena gejala serta sifat autisme selalu berubah sehingga penanganannya pun perlu disesuaikan. Yang terpenting dari penanganan autisme adalah meningkatkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi dan bersosialisasi. Dengan begitu, kita akan lebih mudah mendampingi mereka.

Anak dengan gangguan autisme bukan berarti bodoh. Tak sedikit penderita autisme yang bisa mencetak banyak prestasi di berbagai bidang. Kita bisa menggali potensi mereka dengan menyesuaikan diri dan peka mengenali ketertarikan atau minatnya. Hal ini relatif mudah mengingat penderita autisme akan lebih fokus terhadap hal yang mereka sukai. Selanjutnya, arahkan dan dampingi mereka untuk terus mengembangkan diri hingga menguasai hal yang mereka minati tersebut.