Cat merupakan produk yang digunakan untuk melindungi dan memperindah suatu objek atau permukaan dengan melapisinya menggunakan suatu lapisan berpigmen maupun tidak berwarna (pernis). Cat dapat digunakan pada hampir semua jenis objek, antara lain untuk menghasilkan karya seni (oleh pelukis untuk membuat lukisan), salutan industri, bantuan pengemudi (marka jalan), atau pelindung (untuk mencegah korosi atau kerusakan oleh air).
Sebagai pelapis dekoratif, cat dapat digunakan untuk memperindah atau mengubah penampilan suatu permukaan. Sedangkan sebagai pelapis protektir, cat dapat digunakan untuk memberikan perlindungan dari sinar ultra violet, goresan, jamur, dan faktor-faktor pelapuk lainnya. Kandungan cat terdiri dari berbagai zat/bahan-bahan kimia tertentu.
Zat ini dikenal juga sebagai formalin. formaldehida yang terhisap bisa menyebabkan iritasi kepala dan membran mukosa, yang menyebabkan keluarnya air mata, pusing, teggorokan serasa terbakar, serta kegerahan. Selain itu terdapat kandungan thinner. Semua cat mengandung pelarut yang biasanya berupa tiner. Tiner akan menguap segera setelah cat dioleskan, saat itu pekerja cat dapat mengisap bahan berbahaya yang terkandung dalam solven. Pajanan terhadap pelarut dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, iritasi mata, hidung dan tenggorokan, masalah reproduksi dan kanker.
MSDS Lembar Petujuk Bahan Kimia
Karena cat tidak sepenuhnya aman dari kandungan bahan kimia yang bahaya, perlu kiranya memberikan informasi mengenai hal tersebut. Juga tentang tindakan apa yang dilakukan ketika merasakan gejala-gejala diri tidak sehat setelah kontak dengan cat. MSDS atau Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) merupakan lembar petunjuk yang berisi informasi bahan kimia seperti sifat fisika, kimia, jenis bahaya yang ditimbulkan, cara penanganan, tindakan khusus dalam keadaan darurat dan informasi lain yang diperlukan.
Adanya MSDS bertujuan untuk pemenuhan terhadap regulasi, mengetahui informasi mengenai bahan kimia tertentu, perlindungan terhadap pekerja dan konsumen dan alat untuk memberikan edukasi dan komunikasi kepada pekerja terkait bahaya yang ada. Juga untuk mengetahui sifat-sifat bahan kimia yang berbahaya, alat pelindung diri yang digunakan hingga prosedur darurat bila terjadi tumpahan, kebocoran, kebakaran, serta mengetahui bagaimana cara mencegah terjadinya kecelakaan ketika menangani bahan kimia berbahaya. Missal seperti adanya MSDS Cat yang diperuntukkan untuk pegawai pabrik cat serta konsumen. Mereka berhak untuk mengerti tentang kandungan yang terdapat di dalam cat dan tentang cara mengantisipasinya.
Penanganan Pertama Zat Kimia
Apabila Anda bekerja di laboratorium kimia, mungkin pernah mengalami situasi dimana terjadi tumpahan zat kimia. Ada banyak dampak negatif apabila terpapar tumpahan zat tersebut. Oleh karena itu, segala tumpahan zat kimia perlu dibersihkan secepatnya. Untuk cara membersihkan tumpahan zat kimia tentunya berbeda dengan tumpahan biasa. Untuk penanganannya harus mengikuti prosedur yang telah diatur dalam (MSDS). Berikut ini adalah beberapa prosedur penanganan tumpahan berdasarkan MSDS:
Pertama, anda harus mengenali dan mengidentifikasi terlebih dulu bahan kimia yang tumpah tersebut. Setiap bahan berbeda, memiliki potensi risiko dan bahaya yang berbeda, juga berbeda pula teknik pengamanannnya. Kedua jangan melakukan penanganan apabila anda tidak sedang memakai Alat Pengaman Diri (APD).
Ketiga sebelum penanganan dimulai, pastikan anda melakukan pencegahan pada tumpahan tersebut untuk tidak melebar ke mana-mana. Sumber tumpahan harus segera dibenahi supaya tumpahan tidak menuju ke tempat lain. Selain itu, tindakan pencegahan ini juga dilakukan apabila dalam keadaan aman. Apabila tidak aman, maka gunakan prosedur yang sudah ditetapkan sebelum melakukan pembersihan.