Tari Gambyong

Salah satu tarian tradisional yang memiliki banyak versi adalah tari gambyong. Tarian yang berasal dari Surakarta ini mulanya tercipta di kalangan masyarakat biasa. Namun, tarian ini berhasil menarik perhatian istana serta dianggap pantas ditampilkan kepada para bangsawan.

Tarian ini dikembangkan serta dibakukan sebelum ditampilkan di lingkungan istana Mangkunegaran. Selanjutnya, tarian ini dipertunjukkan untuk tamu di lingkungan istana. Namun, perkembangan tarian ini tidak  sampai di situ saja.

Pasalnya, versi baku dari tarian ini yang disebut Gambyong Pareanom kemudian ditampilkan kepada masyarakat di acara pernikahan saudara perempuan Mangkunegara VIII. Versi tersebut disukai masyarakat hingga akhirnya diciptakanlah versi-versi lain gambyong untuk konsumsi masyarakat luas.

Tari gambyong berfokus pada gerakan kaki, tangan, dan kepala di mana pandangan mata akan selalu mengikuti tangan atau lebih tepatnya jari-jari penari. Gerakan ini dilengkapi dengan gerakan kaki yang harmonis dan seirama sehingga terciptalah tarian yang indah.

Tarian ini awalnya digunakan rakyat pada upacara ritual pertanian yang ditujukan pada Dewi Kesuburan dengan harapan dapat memperoleh panen yang melimpah. Setelah gerakannya dibakukan oleh Keraton Mangkunegara, tarian ini kemudian digunakan untuk menyambut tamu-tamu kehormatan serta untuk memeriahkan hajatan.

Sebagai tarian yang semula ditujukan untuk Dewi Kesuburan, pakaian yang digunakan oleh penari gambyong berwarna kuning dan hijau yang melambangkan kesuburan dan kemakmuran.