Apakah Anda pernah mendengar istilah branding? Bagi orang yang berkecimpung di dunia marketing, sales, pemasaran, promosi dan sejenisnya pasti sudah sangat akrab dengan branding. Istilah branding akan selalu berhubungan dan terkait dengan sebuah produk. Branding bisa diartikan sebagai citra sebuah merek atau brand di dalam persepsi konsumen dan pelanggan.
Sebagai contoh misalnya ketika kita menyebutkan mie instan maka kebanyakan orang akan langsung mengatakan merek “Indomie”. Hal tersebut bisa terjadi karena citra dari brand atau merek mie instan tersebut yang sangat kuat di ingatan konsumen. Bahkan saking kuatnya maka hampir semua orang menyebut produk mie instan dengan nama tersebut meskipun merek yang sebenarnya berbeda.
Tidak semua merek suatu produk bisa begitu diingat dan memiliki branding yang kuat seperti Indomie misalnya. Butuh proses yang tidak mudah agar sebuah produk bisa memiliki branding yang kuat. Beberapa unsur dan faktor lainnya harus dipenuhi oleh produk agar bisa mempunyai branding yang bagus.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada penjelasan berikut ini.
Unsur-unsur yang Terdapat pada Branding
Nama Merek atau Brand
Orang akan kesulitan mengingat sesuatu ketika tidak ada nama tertentu yang menyertainya. Oleh karena itulah syarat pertama yang harus ada kalau ingin diingat orang adalah berikan nama pada produk tersebut. Nama itulah yang nanti akan dikenal orang dengan merek atau brand. Akan lebih baik dan lebih mudah diingat orang jika merek yang diberikan merupakan sebuah nama yang unik.
Visi dan Misi
Sebuah produk harus memiliki visi dan misi yang jelas kalau ingin diingat orang dalam panjang. Visi dan misi adalah sebuah dasar atau fondasi yang sangat penting bagi merek produk Anda. Visi merupakan adalah solusi tertentu untuk menghadapi masalah sedangkan misi adalah tujuan jangka panjang yang ingin dicapai dengan merek tersebut.
Logo
Unsur lainnya yang tidak kalah penting adalah logo dari merek itu sendiri. Logo akan menjadi pembeda produk Anda dengan produk sejenis milik orang lain. Apalagi jika sampai terjadi nama yang sama atau mirip maka logolah yang akan diingat orang. Misalnya usaha jasa huruf timbul dengan logo pena pastinya akan membedakan jasa serupa dengan logo lainnya. Logo akan membuat orang mengenali produk.
Jargon atau Tagline
Jika logo bersifat visual maka jargon atau tagline merupakan wajah merek dalam bentuk verbal. Jargon merek dituangkan dalam bentuk kata dan kalimat yang biasanya mewakili produk tersebut. Sama dengan logo bagi sebuah merek produk jargon akan membantu konsumen mengingat dan mengenalinya. Banyak produk yang jargonnya sangat dekat dan membekas dalam ingatan konsumen.
Kita bisa ambil contoh misalnya jargon dari mie instan merek Indomie yang sangat singkat namun sering diucapkan oleh masyarakat. Rasanya siapapun kenal dengan kalimat “Indomie seleraku”.
Website
Kalau Anda ingin merek dari produk Anda dikenal masyarakat lebih luas di era digital ini buatlah website. Situs atau website merupakan pengganti media promosi zaman dulu yang berupa pamflet, flyer, baliho dan sejenisnya. Dengan website proses membentuk branding akan semakin mudah dilakukan.
Branding sendiri memiliki beberapa jenis yaitu antara lain sebagai berikut ini.
Jenis Branding pada Produk atau Merek
Produk Branding
Produk branding merupakan jenis yang paling umum dilakukan oleh pengusaha dan perusahaan dalam memperkenalkan mereknya. Pada produk branding berlaku teori semakin mampu merek tersebut memperoleh konsumen yang banyak maka dikatakan lebih sukses daripada merek sejenis lainnya.
Personal Branding
Personal branding biasanya dilakukan oleh tokoh terkenal seperti selebritis, politikus dan lainnya agar mendapatkan citra yang baik atas dirinya di mata masyarakat. Personal branding bisa dengan mudah kita temukan dan lihat saat masa pilkada dan pilpres. Para politikus berlomba-lomba untuk mendapatkan simpati masyarakat agar bisa memenangkan pemilihan.
Geographic Branding
Geographic branding memiliki sebutan lain yaitu regional branding. Pengertian dari istilah tersebut yaitu sebuah branding yang bertujuan untuk memunculkan gambaran dari sebuah produk yang berhubungan dengan suatu tempat. Misalnya batik akan selalu membuat masyarakat berpikir tentang Kota Solo atau Pekalongan. Kedua kota tersebut memang merupakan penghasil batik yang terkenal.
Corporate Branding
Jenis ini adalah branding yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengembangkan reputasi dan citra yang bagus di mata masyarakat. Branding ini bukan hanya berkaitan dengan produk saja melainkan juga aspek SDM atau karyawan yang dimilikinya. Biasanya corporate branding ini dilakukan seiringan dengan kontribusi yang dilakukan kepada masyarakat misalnya melalui kegiatan amal (charity).